Assalamu’alaikum..
Cause we lost it all, nothing lasts forever,
I’m sorry, I can’t be perfect..
Now it’s just too late and we can’t go back,
I’m sorry, I can’t be perfect..
——————————-Simple Plan – Perfect
Siapa yang tidak mengenal penggalan lirik di atas? Tentu hampir semua dari kita mengenal potongan lirik lagu dari band asal Canada yang bo0ming pada tahun 2000-an. Yup, lagu Perfect dari Simple Plan.
Sedikit kisah tentang lagu ini. Lagu Perfect ini menceritakan tentang kisah hidup bassist Simple Plan yang bernama David. Bagi ayahnya, David adalah seorang anak yang gagal. Beberapakali drop out sekolah, kemudian nekad membuat band yang sangat ditentang sang ayah. Padahal, keinginan David hanya satu. Hanya ingin membuat sang ayah bangga padanya. Namun, ia tidak bisa membuat sang ayah bangga dengan jalur yang diinginkan sang ayah. Karena itulah, melalui lagu ini, ia meminta maaf karena ia tidak bisa menjadi sempurna.
Sempurna. Itulah sebuah kata yang dikejar banyak orang. They love to be perfect. Kehidupan sempurna, karir sempurna, keluarga sempurna dan berbagai hal yang diembel-embeli dengan kata “sempurna”. Namun, seperti yang ditulis oleh lirik di atas, seringnya semua berakhir dengan permintaan maaf, bahwa manusia tak bisa menjadi sempurna.
Pada hakikatnya, manusia tidak bisa memiliki gelar sempurna. Sempurna hanyalah milik Allah swt. Manusia sebagai makhluk-Nya, memiliki berbagai keterbatasan yang tak mungkin menjadikannya sempurna. Namun, ini bukan berarti bahwa kita tak bisa meraih kebahagiaan.
Keterbatasan yang kita miliki bukan berarti kita tidak bisa melakukan apa-apa. Manusia wajib mengerahkan daya upayanya untuk menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat bagi alam ini. Tapi sayangnya, sudah banyak manusia yang termakan kalimat “I’m sorry, I can’t be perfect” itu sehingga mereka merasa tidak perlu melakukan apa yang mereka lakukan secara maksimal karena toh tidak akan sempurna.
Padahal, jika dipikirkan baik-baik apa yang tersirat dalam sepenggal lirik lagu Simple Plan itu, maka akan dapat terlihat bahwa itu adalah sebuah ungkapan penyesalan. Lupakan dulu kisah dari lagu itu, cobalah pandang dari sisi bahwa itu hanyalah sebuah kalimat. Apakah Anda bisa memahaminya?
Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, penggalan lirik tersebut memiliki arti, “Karena kita telah kehilangan semuanya, tak ada yang bertahan selamanya. Maafkan aku, aku tak bisa sempurna. Sekarang sudah sangat terlambat dan kita tak bisa kembali. Maafkan aku, aku tak bisa sempurna“. Namun ada terjemahan lain pada kalimat “I’m sorry, I can’t be perfect“, yaitu “Aku menyesal, aku tak bisa sempurna“…
Menyesal bahwa tidak melakukan sesuatu secara maksimal. Sehingga ia tidak bisa merasa sempurna. Walau manusia takkan pernah sempurna, namun sebenarnya manusia bisa menjadi sempurna dengan memaksimalkan apa yang dikerjakan. Itu bukan sempurna dalam artian yang sesungguhnya. Sempurna dalam artian kehidupan manusia adalah sebuah kepuasan yang telah dicapai dengan bekerja keras.
Kita bisa menjadi sempurna sebenarnya. Tapi sekali lagi, bukan dalam artian yang sesungguhnya. Sekarang, coba Anda bayangkan, jika Anda berhasil melakukan sesuatu (terutama hal baru), apakah Anda merasakan suatu kepuasan dan rasa sempurna? Itulah sempurna yang kita rasakan. Walaupun yang kita dapat itu memang tidak sempurna, tapi rasa puas itulah yang menunjukkan kesempurnaanya.
Sempurna memiliki berbagai arti di mata setiap orang. Ketika seseorang berhasil mencapai cita-citanya, itulah sempurna baginya. Ketika seseorang berhasil membahagiakan orang yang disayanginya, itulah sempurna baginya. Masih banyak lagi persepsi sempurna di mata manusia. Apa pun yang ia lakukan, itulah sempurna baginya. Asalkan semua itu dilakukan dengan maksimal. Jika tidak dilakukan dengan maksimal, so you’ll say that you’re sorry cause you can’t be perfect..
THANKS A LOT
it will useful to me
i love your quote. It’s really touch my heart :’)